a. Suhu (temperatur) Konsentrasi
Enzim
Aktivitas enzim dipengaruhi oleh
suhu. Enzim pada suhu 0°C tidak aktif, akan tetapi juga tidak rusak. Jika suhu
dinaikkan sampai batas optimum, aktivitas enzim semakin meningkat. Jika suhu
melebihi batas optimum, dapat menyebabkan denaturasi protein yang berarti enzim
telah rusak.
Suhu optimum untuk aktivitas enzim pada manusia dan hewan berdarah
panas ± 37°C, sedangkan pada hewan berdarah dingin ± 25°C. Hubungan antara suhu
dengan kecepatan reaksi (enzimatis) dijelaskan dalam gambar di atas.
gambar 1 |
b. pH (derajat keasaman)
Enzim mempunyai pH optimum yang
dapat bersifat asam maupun basa. Sebagian besar enzim pada manusia mempunyai pH
optimum antara 6–8, misalnya enzim tripsin yang mendegradasi protein. Namun,
ada beberapa enzim yang aktif pada kondisi asam, misalnya enzim pepsin.
Perubahan pH dapat mempengaruhi efektivitas sisi aktif enzim dalam membentuk
kompleks enzim-substrat. Selain itu, perubahan pH dapat menyebabkan terjadinya
proses denaturasi sehingga menurunkan aktivitas enzim. Grafik hubungan antara
pH dengan kecepatan reaksi dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
gambar 2 gambar 3 |
c.
Konsentrasi Enzim
Pada umumnya konsentrasi enzim berbanding
lurus dengan kecepatan reaksi. Hal ini berarti penambahan konsentrasi enzim
mengakibatkan kecepatan reaksi me-ningkat hingga dicapai kecepatan konstan.
Kecepatan konstan tercapai apabila semua substrat sudah terikat oleh enzim. Perhatikan
grafik pada Gambar 3 di atas.
d. Zat-zat Penggiat (Aktivator)
Terdapat zat kimia tertentu yang dapat meningkatkan aktivitas
enzim. Misalnya, garam-garam dari logam alkali dalam kondisi encer (2%–5%)
dapat memacu kerja enzim. Demikian pula dengan ion logam Co, Mg, Ni, Mn, dan
Cl. Akan tetapi, mekanisme kerja zat penggiat ini belum di-ketahui secara
pasti.
e. Zat-Zat Penghambat (Inhibitor)
Beberapa
zat kimia dapat menghambat aktivitas enzim, misalnya garam-garam yang
mengandung merkuri (Hg) dan sianida. Dengan adanya zat penghambat ini, enzim
tidak dapat berikatan dengan substrat sehingga tidak dapat menghasilkan suatu
produk.